Oleh : Budi Sutrisno, Direktur Utama Dana Pensiun BCA
Tanpa terasa, tahun 2023 hampir selesai, walaupun perjalanan di tahun ini tidak mudah dan penuh perjuangan untuk dilewati bulan demi bulan, terutama bagi perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
Residu negatif Pandemi COVID-19 masih terasa, yaitu berupa kenaikan inflasi dan perekonomian yang belum stabil, ditambah dengan perang Rusia-Ukraina yang masih berlanjut, dan adanya konflik antara Israel dengan Hamas. Hal tersebut tentunya berdampak negatif terhadap perekonomian di dunia.
Bagaimana dengan prediksi Tahun 2024 ? Apakah ada perubahan significant perbaikan ekonomi dunia? Bagaimana dengan Indonesia? Harapan selalu ada tentunya, perubahan dan perbaikan selalu ada, namun kondisi tahun depan (2024) pun diprediksi tidak banyak perubahan ekonomi yang significant. Lalu, bagaimana dampaknya terhadap bisnis ? Rasanya banyak juga bisnis yang mengalami kesulitan untuk bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Namun, bukan berarti kita harus menyerah untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis. Tidak sampai disitu tentunya, dengan perencanaan yang matang dan tantangan yang dihadapi, kita tetap dapat menjalankan & mengembangkan bisnis dengan sukses, bahkan di tahun bukan bisnis, melainkan tahun politik untuk Indonesia.
Pengelolaan Dapen 2024
Bagaimana strategi Dapen agar dapat bertahan dan berkembang dalam pengelolaan investasinya ? Berikut beberapa hal yang harus dilakukan dalam pengelolaan Dapen pada tahun bukan bisnis (2024) :
- Dapen selalu dituntut untuk comply dengan regulasi yang ada, dan sekarang ini Dapen juga harus konsentrasi dengan melakukan tata kelola yang baik serta memiliki manajemen risiko yang handal.
- Buatlah rencana bisnis yang realistis. Rencana bisnis yang realistis akan membantu Dapen untuk tetap fokus dan terarah dalam menjalankan bisnis.
- Sebelum memulai bisnis/investasi, penting untuk melakukan riset/kajian pasar yang mendalam agar mengetahui kebutuhan dan tren pasar. Hal ini akan membantu Dapen untuk menentukan produk investasi yang tepat untuk diambil/dijalankan.
- Pengaturan bisnis/investasi Dapen harus dilakukan dengan hati-hati, seimbangkan portofolio dan sesuaikan dengan kebutuhan. Manajemen risiko penting untuk menjaga kehati-hatian dalam melakukan investasi.
- Bisnis/Investasi perlu fleksibel dan adaptif terhadap perubahan. Hal ini penting untuk dapat bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
- Kelola keuangan/cashflow dengan baik. Pengelolaan keuangan yang baik akan membantu Dapen menjaga kestabilan bisnis/investasi.
Dari hal-hal tersebut diatas, yang harus kita kerjakan bersama selain dari memastikan kecukupan pendanaan Dana Pensiun yaitu dengan meyakini :
- Bahwa semua iuran baik dari Peserta maupun Pendiri sudah diterima dengan baik dan tidak ada keterlambatan atau kesalahan dalam penerimaan dananya.
- Melakukan perhitungan kebutuhan dana untuk pembayaran manfaat pensiun bagi anggota dengan tepat jumlah, tepat sasaran dan tepat waktu.
- Setelah memastikan kebutuhan likuiditas dan biaya-biaya tercukupi, langkah berikutnya adalah mengalokasikan sisa dana untuk investasi. Kelebihan dana ini dapat menjadi potensi untuk pertumbuhan dan pengembangan portofolio investasi Dana Pensiun.
Setelah urusan pendanaan selesai, hal penting berikutnya adalah melakukan proses memadukan antara Investasi dengan kewajiban pembayaran Manfaat Pensiun. Pendekatan ini mempertimbangkan keseimbangan antara investasi dana pensiun dan manfaat pensiun yang akan jatuh tempo.
Proses memadukan ini menjadi kunci dalam menjaga pemenuhan rasio likuiditas yang dipersyaratkan sesuai dengan peraturan OJK yang berlaku, serta mewujudkan asas Tepat Waktu, Tepat Bayar bagi Dana Pensiun. Pemetaan kebutuhan perpaduan antara investasi dengan kewajiban pembayaran manfaat pensiun dapat dikategorikan sebagai berikut :
- Investasi untuk memenuhi kewajiban likuiditas jangka pendek, dapat memilih instrumen keuangan yang memiliki durasi singkat kurang dari satu tahun.
- Investasi untuk memenuhi kewajiban likuiditas Jangka Menengah, yaitu kewajiban yang akan jatuh tempo antara 2 sampai 5 tahun, dimana sesuai peraturan OJK dikelompokkan sebagai Life Cycle Fund (LCF), harus ditempatkan pada investasi yang likuid.
- Investasi untuk memenuhi kewajiban likuiditas jangka panjang, yaitu kewajiban jatuh tempo lebih dari 5 tahun, strategi investasi dapat diarahkan pada instrumen yang memiliki durasi yang lebih lama dengan mempertimbangkan tenor yang dipadukan dengan kewajiban jatuh tempo.
Berbicara mengenai proses investasi Dana Pensiun, tentu melibatkan penempatan dana dalam berbagai produk investasi. Ini dapat mencakup saham, obligasi, properti, reksa dana, dan instrumen keuangan lainnya. Pemilihan produk investasi harus mempertimbangkan profil risiko, tujuan investasi, dan kebijakan alokasi aset yang sesuai dengan karakteristik Dana Pensiun dan kebijakan keuangan yang telah ditetapkan dimana dapat diatur sebagai berikut :
- Investasi jangka pendek, tersedia Investasi berupa instrumen pasar uang seperti deposito berjangka dan surat berharga negara dengan jangka waktu 1 bulan s/d 24 bulan.
- Investasi jangka menengah, dapat ditempatkan pada instrumen investasi pasar modal seperti Reksa Dana, Obligasi Korporasi, Surat Berharga Negara dengan jangka waktu 2 tahun s/d 5 tahun.
- Investasi jangka panjang dapat disusun portofolio investasi untuk meningkatkan potensi imbal hasil. Portofolio mencakup instrumen investasi seperti Surat Berharga Negara dengan jangka waktu 5 tahun s/d 20 tahun, reksa dana saham, saham, tanah bangunan dan penyertaan langsung. Selain itu dapat mempertimbangkan prinsip-prinsip investasi berkelanjutan. Mencakup alokasi dana ke instrumen investasi hijau seperti obligasi hijau, reksa dana berkelanjutan, atau saham perusahaan yang memiliki praktik bisnis berkelanjutan.
Fokus Bisnis di Tahun Bukan Bisnis
Tahun 2024 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi perekonomian global, termasuk Indonesia dan tahun Politik bagi kita semua. Namun, bukan berarti tahun 2024 merupakan tahun bukan bisnis. Melalui analisis dan pertimbangan terhadap faktor-faktor ekonomi, perubahan kebijakan, dan dinamika pasar, kita menyadari bahwa tahun ini memang membawa tantangan unik.
Dengan perencanaan dan strategi yang tepat, optimisme bisnis Dana Pensiun akan tetap dapat bertahan dan bahkan berkembang di tahun yang diperkirakan sulit ini.
Bagi dana pensiun, aspek "tahun bukan bisnis" mungkin memberikan peluang untuk melakukan diversifikasi portofolio, meningkatkan ketahanan terhadap perubahan pasar, dan bahkan mempertimbangkan investasi yang mendukung aspek-aspek keberlanjutan. Sementara bisnis tetap menjadi elemen sentral, fokus pada keberagaman investasi dan tanggung jawab sosial dapat menjadi kunci keberhasilan dana pensiun di masa depan.
Penutup
Mari bersama-sama kita sambut tahun 2024 sebagai sebuah tahun yang penuh tantangan namun juga penuh peluang untuk berpacu dalam inisiatif & kreatif dalam berupaya meningkatkan pengelolaan Dapen masing-masing demi kesejahteraan pesertanya.
Dengan kebijakan investasi yang cerdas, perencanaan yang cermat, dan ketangguhan dalam menghadapi dinamika pasar, kita semua optimis dapat membentuk masa depan yang lebih baik bagi para pensiunan dan seluruh pemangku kepentingan.
Nov 23,2023 546